Jumat, 24 April 2009

HUBUNGAN ANTARA ORGANISASI-ORGANISASI POLITIK


Pendahuluan

Demi memelihara tertib sosial dan mengurangi kesimpang-siuran sosial maka salah satu sarana yang dapat dilaksanakan adalah dengan membentuk organisasi politik. Organisasi politik mengacu pada sarana yang secara intern digunakan oleh masyarakat untuk memelihara tata tertib atau tertib sosial dan secara ekstern digunakan untuk mengatur urusan suatu masyarakat dengan masyarakat lain. Dari sekian bangsa-bangsa organisasi politik ini sangat beragam jenis dan bentukya, tetapi para sarjana telah menyederhanakan masalah yang begitu kompleks itu dengan mengidentifikasikan empat jenis pokok sistem politik. Keempat jenis itu adalah (menurut urutan kompleksnya): kelompk tidak menetap (band/gerombolan), suku, masyarakat berpemimpin (chiefdom), dan Negara. Dua bentuk yang pertama adalah sistem politik yang tidak terpusat (uncentralized); dua yang terakhir adalah sistem politik terpusat (centralized).


Pembahasan

Jenis-Jenis Sistem Pollitik

A. Sistem Politik Tidak Terpusat (Uncentralized)

Masih banyak bangsa-bangsa non-Barat sekarang ini yang masih belum memiliki kepala masyarakat dengan tugas dan kewajiban tertentu dan juga pemerintahan dalam arti yang kita kenal. Tetapi walaupun bangsa tersebut tidak memilik sistem pemerintahan, mereka lebih mementingkan sarana organisasi sosial yang ada pada mereka, yaitu kekerabatan dan keturunan dari sang kepala. Jumlah penduduk dari bangsa ini sangat kecil dan juga tipe ekonomi yang mereka kerjakan adalah tipe ekonomi untuk menyambung hidup sendiri. Pemimpin tidak memiliki kekuasaan yang sebenarya agar peraturan dan hukum ditaati, tetapi kalau seorang anggota tidak taat, ia dapat terkena sihir atau menjadi bahan celaan dan buah bibir. Semua keputusan yang penting biasanya diambil dengan cara demokratis melalui mufakat diantara orang laki-laki dewasa. Para anggota yang tidak setuju dapat memutuskan untuk mengikuti mayoritas, atau memilih langkah lain, kalau mereka mau menanggung resiko menghadapi konsekuensi sosial. Bentuk organisasi politik ini mengandung fleksibilitas yang tinggi, yang memudahkan mereka untuk beradaptasi dalam banyak situasi.

Organisasi Gerombolan (Band)
Band adalah kelompok kecil yang tidak menetap dan otonom. Kelompok ini terdiri dari pria dan wanita yang masih berhubungan darah (sekerabat). Bentuk organisasi ini sangatlah tidak kompleks. Biasanya gerombolan terdapat pada pemburu yang hidupnya berpindah-pindah dan pada umumnya tidak melebihi jumlah 80 sampai 100 indivdu, Banyak kelompok berburu malahan lebih kecil. Pemimpin dari kelompok ini adalah orang-orang tua yang keberaniannya, suksenya dalam perburuan atau kemahirannya memberi kepuasan kepada kekuatan-kekautan supernatural diakui dan dikagumi oleh para anggotanya. Pemimpin hanya sebagai yang pertama diantara sesama (primus interpares), seseorang yang memiliki kewibawaan pribadi yang berakar pada kecakapannya.
Pada umumnya gerombolan tidak memiliki teknik-teknik sosial yang diperlukan untuk mempersatukan para anggotanya menjadi kelompk politik yang lebih besar. Keputusan biasanya diambil melalui kata sepakat dari semua anggota gerombolan yang telah dewasa, sehingga tidak banyak memerlukan pelaksanaan secara formal.
Suatu kelompok berburu selalu berburu dalam suatu wilayah yang tetap yang tidak akan dilampui batas-batasnya kalau tidak ada faktor-faktor yang memaksanya. Ciri-ciri dari wilayah itu serta flora dan faunaya dikenal sampai mendalam sekali oleh para pemburu, dan tekhnik berburunya memang tergantung kepada pengetahuan itu. Wilayah itu sering kali dipertahankan secara keras terhadap invasi dari kelompok-kelompok lain.
Kalau ditinjau dalam jarak waktu yang panjang, band-band berburu itu akan tampak berpindah-pindah, menyebar, bahkan sampai jauh sekali. Ahli-ahli prehistori telah menunjukkan kepada kita berdasarkan bekas alat-alat yang dipakai kelompok-kelompok suku bangsa berburu dalam zaman prehistori, bagaimana kelompok-kelompok semacam itu dalam jangka waktu beribu-ribu tahun lamanya telah berpindah-pindah jauh, kadang-kadang dari satu ujung suatu benua sampai ke ujung yang lain. Kelompok-kelompok berburu yang menurunkan suku-suku bangsa Indian penduduk asli Benua Amerika Utara dan Amerika Selatan misalnya, menurut hasil-hasil penggalian dan penelitan para ahli prehistori, kelompok tersebut berasal dari bagian timur laut Benua Asia, yang kira-kira 25.000 tahun y.l. menyeberangi daerah selat Bering dan menyebar menduduki Benua Amerika dengan berpindah-pindah secara lambat, dalam waktu ±17.000 tahun sampai mereka kira-kira 8.000 tahun y.l. tiba di ujung paling selatan dari Benua Amerika.
Suku-suku bangsa yang hidup dengan suatu pola serupa di atas, pada masa sekarang abad ke-20 sudah tidak banyak lagi dijumpai di muka bumi. Di Benua Eropa sudah tidak ada lagi; di Benua Afrika hanya ada band-band kecil dari suku-suku bangsa yang termasuk ras Negrito dan Bushman; di Asia kelompok-kelompok berburu hanya ada di beberapa daerah di AsiaTenggara (seperti pedalaman Malaya, dan Siberia Timur Laut; di Benua Australia hanya ada band-band penduduk asli di pedalaman Queesland dan New South Wales; di Benua Amerika di Alaska di daerah Kanada dan pulau-pulau utara Kanada; di Amerika Selatan, di daerah sungai Amazon, dan di daerah padang rumput pampas di Argentina.
Belum ada satu abad yang lalu, banyak suku-suku bangsa di berbagai daerah di muka bumi yang sekarang sudah mempunyai berbagai macam mata pencaharian hidup lain, atau sudah menyebar di kota-kota.

Organisasi Kesukuan (Tribe)
Suku (tribe) merupakan kelompok yang berbicara dalam bahsa yang sama, memiliki kebudayaan yang sama, dan tinggal di daerah tertentu. Jenis kedua sistem desentralisasi kekuasaan atau kekuasaan berpusat banyak inilah yang mempersatukan sejumlah gerombolan atau unit sosial lain karena adanya faktor-faktor yang meliputi seluruh suku itu. Misalnya persatuan seperti itu dapat terjadi antara kelompok-kelompok kekerabatan seperti klen, yang mempersatukan orang-orang dari gerombolan atau komunitas, atau kelompok umur, atau asosiasi yang terpisah-pisah, dan yang menembus garis kekerabatan dan batas-batas daerah. Jumlah anggota suku biasanya lebih besar daripada jumlah anggota gerombolan.
Setiap suku terdiri atas satu atau lebih unit kecil yang otonom. Unit-unit ini kemudian dapat saling bersekutu untuk berbagai macam tujuan. Seperti di dalam gerombolan organisasi politik di dalam suku bersifat tidak foramal dan sementara. Kapan saja timbul situasi yang memerlukan persatuan politik dari semua atau beberapa kelompok suku, mereka bergabung bersama-sama untuk berusaha mengatasi keadaan. Kepemimpinannya di dalam suku juga bersifat informal. Sebuah suku dipimpin oleh seorang kepala suku. Seorang pemimpin lokal adalah orang yang dihormati karena usianya, kejujurannya, kearifannya. Keputusan kelompok biasanya diambil atas dasar mufakat, dimana orang yang paling berpengaruhlah yang paling bertanggung jawab atas keputusan. Mekanisme sosial yang mendorong para anggota untuk menaati keputusan bersama itu antara lain adalah tidak mau bekerja sama dengan yang bersangkutan, menyebarkan isu, kritik, dan kepercayaan bahwa tindakan antisosial itu menyebabkan penyakit.
Di Indonesia terdapat banyak suku disetiap propinsinya. Dan setiap suku memiliki adat istiadat dan kebudayaan yang berbeda-beda. Keanekaragaman suku dan kebudayaan di Indonesia bukanlah menjadi pemicu terjadinya perpecahan ataupun konflik di Indonesia, tetapi keanekaragaman tersebut menjadi alat pemersatu bangsa.

Organisasi Kekerabatan (Klen)
Klen didefinisikan sebagai kelompok keturunan non badan hukum, dimana setiap anggotanya mengakui keturunan dari seorang leluhur bersama (yang boleh jadi sungguh-sungguh atau hanya fiktif), tetapi tidak dapat menelusuri garis genealogis yang sebenarnya sampai kembali kepada leluhur mereka. Ini disebabkan karena besarnya kedalaman genealogos klen, yang leluhur pendirinya hidup pada zaman yang begitu kuno, sehingga hubungan dengan leluhur itu lebih banyak didasarkan atas anggapan daripada diketahui sungguh-sungguh secara terinci.
Klen dapat terbentuk apabila terjadi peningkatan jumlah anggota dalam lineage yang jumlahnya terlalu besar untuk dikelola dengan baik, sehingga menimbulkan pembelahan (fision), artinya lineage akan terbelah menjadi lineage baru yang lebih kecil. Kalau terjadi pembelahan, para anggota lineage yang baru itu biasanya tetap mengakui hubungan dasar antara yang satu dengan yang lain.
Klen pada umumnya tidak mempunyai tempat tinggal dan dapat bersifat patrilienial, matrilineal, atau ambilineal . Karena terpencar dan tidak tinggal di satu tempat, para anggota klen bisanya tidak memiliki harta benda terwujud. Sebaiknya, klen cenderung lebih merupakan unit untuk urusan-urusan seremonial. Hanya pada saat khusus para anggotanya berkumpul menjadi satu untuk keperluan tertentu. Akan tetapi klen memegang fungsi pemersatu yang penting. Klen dapat mengatur perkawinan melalui lembaga eksogami. Karena para anggotanya terpencar, klen memberi kebebasan kepada orang-orangnya untuk menjadi anggota kelompok lokal yang bukan kelompok mereka sendiri. Orang biasanya diharapkan akan memberi perlindungan dan penginapan kepada sesama anggota klen. Dengan demikian, hal ini dapat diharapkan dari setiap kelompok lokal yang para anggotanya ada yang dari klennya sendiri.
Klen bersandar pada lambang-lambang berupa binatang, tumbuh-tumbuhan,kekuatan alam, dan benda-benda untuk membangkitkan solidaritas para anggotanya dan sarana identifikasi. Lambang itu, yang disebut totem, sering dihubungkan dengan asal mula klen dalam mitologi dan meupakan sarana bagi para anggota klen untuk memperkuat kesadaran akan keturunan mereka yang sama. Kata “totem” berasal dari kata Indian Amerika Ojibwa ototeman yang berarti “ia saudara saya.” Totemisme didefinisikan oleh A.R. Raadciffe-Brown sebagai seperangkat adat kebiasaan dan kepercayaan yang digunakan untuk membentuk sistem hubungan khusus antara masyarakat dan tumbuh-tumbuhan binatang, dan lain-lain obyek alamiah yang penting untuk kehidupan sosial.
Totemisme adalah konsep yang sedang berubah yang berbeda-beda dari klen ke klen. Misalkan, dimasa modern sekarang ini, dimana tim baseball dan sepak bola bahkan hingga diberi nama atau mempunyai lambang binatang-binatang galak seperti Harimau, Beruang, dan lain-lain. Akan tetapi, lambang-lambang tersebut tidak mengandung pengertian tentang keturunan dan rasa kekeluargaan yang kuat, dan juga tidak ada hubungannya dengan bermacam-macam upacara yang berkaitan dengan totem klen.

Klen Kecil
Merupakan suatu kelompok kekerabatan yang terdiri dari segabungan keluarga yang luas yang merasakan diri berasal dari seorang nenek moyang, dan yang satu dengan lain terikat melalui garis-garis keturunan laki-lakinya saja (patrilineal) atau melalui garis keturunan wanitanya saja (matrilineal). Pada dasarnya ada dua macam klen kecil, yaitu: patrilineal dan matrilineal
Contoh, dalam masyarakat Minangkabau, masih ada kelompok kekerabatan yang disebut dengan paruik, paruik ini terikat oleh prinsip matrilineal. Paruik-paruik inilah yang disebut dengan istilah klen kecil matrilineal.

Klen Besar
Merupakan kelompok kekerabatan yang terdiri dari semua keturunan seorang nenek moyang yang diperhitungkan melalui garis keturunan sejenis, ialah keturunan warga-warga pria maupun wanita. Ada dua macam klen besar: patrilineal dan matrilineal.
Sebagai contoh di daerah Sumatera Utara dalam masyarakatnya ada sebuah klen besar yang disebut marga.

Hubungan antara Band, Tribe dan Klen
Setelah kita mengetahui tentang band, tribe dan klen, maka kita dapat menyimpulkan bahwa band, tribe dan klen merupakan bagian dari kajian antropologi budaya yang lebih spesifik mengenai perkembangan dan penyebaran manusia serta kebudayaan-kebudayaan yang telah dihasilkan manusia di muka bumi. Selain itu hubungan antara band, triber, dan klen dapat dilihat bahwa triber terbentuk atas adanya kumpulan-kumpulan dari band. Dari kumpulan-kumpulan band yang telah terintegrasi kemudian terbentuklah suku. Terintegrasinya kumpulan-kumpulan band tejadi karena adanya beberapa persamaan, antara lain: persamaan bahasa, mempunyai kebudayaan yang sama, tinggal di daerah yang sama, serta mempunyai tujuan yang sama yaitu keinginan untuk mempertahankan hidup serta mempertahankan keturunan mereka. Sedangkan klen merupakan unit organisasi penguasa, tetapi hanya sebatas ceremonial saja. Jadi apabila terdapat suatu kegiatan ceremonial klen kemudian langsung mengambil alih serta memimipin uapacara tersebut.

B. Sistem Politik Terpusat (Centralizaed)

Masyarakat Berpemimpin (chiefdom)
Masyarakat berpemimpin atau berkepala adalah masyarakat yang bertingkat-tingkat dimana setiap anggotanya menduduki suatu tempat dalam hirarki. Status seorang ndividu dalam komunitas seperti ini ditentukan oleh keanggotaanya dalam kelompok keturunan: mereka yaang ada di tingkat paling atas adalah yang paling dekat dengan sang pemimipin dan secara resmi lebih tinggi dan mendapat perlakuan yang terhormat dari mereka yang ada di tingkat lebih rendah.
Berbeda dengan pemimpin gerombolan (band) dan lineage dimana seorang kepala pada umumnya adalah tokoh penguasa sejati, sedangkan dipuncak hirarki para bangsawan adalah pemimpinnya, sehingga rakyat jelata harus bersujud ketika para bangsawan itu lewat. Orang percaya bahwa kekuasaannya untuk memerintah diterimanya dari Sang Dewa, yang masih ada hubungannya dengan dia. Di sekeliling pemimpin terdapat para bangsawan yang setia yang mengurusi masalah politik, perang, dan agama.
Masyarakat di Hawaii merupakan salah satu contoh dari bentuk masyarakat berpemimpin. Di sana terdapat kelas bangsawan dengan perbedaan kedudukan dan pekerjaan khusus yang ketat. Meskipun sitem tersebut terlihat stabil, akan tetapi kekuasaan politik sering berpindah tangan dengan perang. Para pemimpin besar berperang untuk menaklukan satu sama lain untuk menjadi pemimpin besar di pulau. Kalau pemimpin mereka dapat menaklukan pemimpin lain maka harta milik pemimpin yang kalah dan harta bangsawannya disita dan untunglah kalau masih diberi kesempatan hidup.

Masyarakat Negara
Negara adalah organisasi politik yang paling formal,dan negara merupakan salah satu tonggak sebuah peradaban. Dalam konsep negara itu terkandung gagasan tentang pemerintah yang permanen, umum dan tertinggi yang menyebabkan negara dapat menggunakan kekerasan dengan sah untuk mengatur urusan warganya maupun hubungannya dengan negara-negara lain.
Salah satu aspek yang penting dari negara adalah adanya perlimpahan wewenang atau delegasi untuk memelihara tata tertib di dalam maupun di luar kelompok, kelas sosial, dan asosiasi yang bermacam-macam jenis manusia itu di bawah satu pemerintahan yang sama. Negara mempersatukan bermacam-macam jenis manusia di bawah satu pemerintahan yang sama. Yang khas dari negara adalah bahwa masyarakat negara terbagi menjadi kelas sosial dan bahwa tugas dan kekayaan tidak terbagi rata. Perekonomian pasar merupakan bagian yang integral bagi negara seperti juga adanya surplus barang dan tenaga yang besar dan spesialisasi pekerjaan yang intensif.

Kesimpulan

Organisasi politik dalam kehidupan masyarakat berfungsi untuk memelihara tata tertib atau tertib sosial dan mengurang kesimpang-siuran sosial. Dan disini kita telah mengetahui empat sistem politik mulai dari sistem politik yang terpusat dan yang tidak terpusat.
Band merupakan kelompok berupa keluarga atau kerabat yang bersatu dan tinggal bersama di daerah yang sama dan dipimpin oleh seorang primus interpares yang merupakan lambang kekuasaan dan kekuatan. Suku adalah organisasi yang menyatukan gerombolan-gerombolan atau unit-unit sosial lain atas dasar keturunan, golongan umur, atau kepentingan bersama. Organisasi politik ini bersifat sementara dan para pemimpinnya tidak punya kekuasaan atau sarana formal untuk mempertahankan kekuasaannya. Masyarakat yang berpemimpin adalah masyarakat yang bertingkat-tingkat yang mana setiap anggotanya mempunyai kedudukan dalam hirarki. Kekuasaan terkonsentrasi di tangan seorang kepala yang kekuasaannya sangat efektif berfungsi sebagai pemersatu komunitas dalan segala hal. Dan seorang pemimpin dapat memperkaya diri dan memperkuat kekuasaannya dan mewariskan kekuasaannya pada keturunannya. Negara adalah organisasi paling formal, yaitu merupakan suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompk atau beberapa kelompok manusia tersebut. Organisasi ini mempunyai kekuasaan untuk memaksa dan menggunkan kekerasan secara sah demi ketertiban dan keamanan. Yang membedakan negara dengan organisasi lain adalah bahwa negara merupakan masyarakat yang berstrfikasi dan pembagian tugas ekonomi maupun kekayaan tidak merata.
Pada kenyataannya tidak ada organisasi politik yang dapat berfungsi kalau tidak ditaati dan didukung oleh rakyat yang ada di dalamnya. Dalam sistem desentralisasi, kepatuhan dan dukungan diberikan secara suka rela. Hal itu dikarenakan karena setiap orang ikut berpernserta dalam pengambilan keputusan. Sebaliknya sistem sentralisasi sangat bersandar pada kekerasan dan paksaan, meskipun hal itu dalam jangka panjang dapat mengurangi efektifitas sistemnya.



DAFTAR PUSTAKA

- A.R. Radcliffe-Brown, 1931, Social Organization of Australian Tribes, Oceania Monograph, No.1 Melbourn Mac Milan.
- E.H.Sellards, 1952, Early Man in America, Austin.
- Haviland A. Willam, Antropologi Budaya, tpth
- Koentjaraningrat, 1979, Pokok Antropologi Sosial, Dian Rakyat, Jakarta.
- Koentjaraningrat, 1985, Pengantar Ilmu Antropologi, cetakan kelima, Aksara Baru, Jakarta.
- www.google.co.id/organisasi masyarakat, diakses tanggal 20 November 2007.
- www.wikipedia/encyclopedia/band,tribe,klen, diakses tanggal 20 November 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Ralepi.Com - Motorcycle News